Rabu, 13 Maret 2013

Analisis Piranti Kohesi dan Koherensi Wacana pada Berita


Pembentukan Bank Petani Belum Disetujui
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Keuangan mengisyaratkan belum menyetujui didirikannya bank petani. Hal ini lantaran Kementerian lebih cenderung untuk membuat unit khusus di bawah bank atau lembaga pembiyaan yang sudah ada dibanding membuat lembaga atau bank petani.
"Bank pertanian sulit, lebih menguntungkan bila melalui unit-unit khusus. Jadi tidak membuat bank atau lembaga tersendiri, namun mengoptimalkan bank-bank atau lembaga yang sudah ada," kata Sekertaris Jendral Kementerian Keuangan, Kiagus Ahmad Badaruddin dalam pembahasan mengenai Bank Bagi Petani, Asuransi Pertanian dan Lembaga Pembiayaan di komisi IV DPR, Rabu 13 Maret 2013.
Secara makro ia mencontohkan pendirian bank petani dapat menimbulkan keinginan sektor lain mendirikan bank. "Nanti pelayaran juga ingin bank, infrastruktur juga ingin, semua merasa penting untuk mendirikan bank," katanya.
Ia pun berujar bahwa dahulu bank-bank khusus semacam ini pernah dibentuk."Tapi kan akhirnya tidak survive," katanya.
Senada dengan Kementerian Keuangan, Direktur Eksekutif Direktorat Kredit Usaha Kecil Menengah (UMKM) dan BPR Bank Indonesia, Zainal Abidin berujar hal yang senada. Ia mengatakan pendirian bank petani belum terlalu mendesak mengingat Bank Indonesia baru merilis Peraturan Bank Indonesia yang mengharuskan perbankan menyalurkan kredit sebesar 20 persen dari total kredit ke sektor UMKM. "UMKM itu termasuk para petani," katanya.
Wakil Wetua Komisi IV, Herman Khaeron mengatakan pada dasarnya pemerintah dan DPR telah sepakat dibentuk perbankan pertanian dan lembaga pembiyaan. "Tapi DPR inginnya berbentuk bank petani sedangkan pemerintah unit khusus, ini yang sedang dibahas," katanya. Ia pun menyebutkan setidaknya diperlukan dana Rp 3 triliun bila ingin membentuk bank petani.
Seperti diketahui pemerintah dan DPR kini tengah membahas Rancangan Undang-undang (RUU) Perlindungan dan Pemberdayaan Pertani. Dalam RUU itu isu yang menjadi sorotan salah satunya pendirian bank petani dan lembaga pembiyaan petani. Hal ini dicetuskan dengan pertimbangan sulitnya akses petani terhadap permodalan karena selain berisiko tinggi juga karena dinilai tidak bankable.
ANANDA PUTRI

Analisis Piranti Kohesi dan Koherensi Berita di atas
-          Pada paragraf pertama berita tersebut sudah kohesi. Hal itu bisa dilihat dari adanya piranti kohesi sebab akibat di kalimat kedua, yaitu kata “hal ini” yang menjelaskan sebab dari pernyataan.akibat di kalimat pertama.
Kata “kementerian” di kalimat kedua merupakan pengulangan utuh yang mengacu pada “kementerian keuangan” di kalimat pertama.
Frasa “bank petani” dikalimat kedua juga merupakan pengulangan utuh dari frasa “bank petani” di kalimat pertama.
Paragraf pertama juga sudah koherensi, karena antara kalimat pertama dengan kalimat kedua saling berhubungan dan mempunyai makna. Makna tersebut: Kementerian Keuangan belum menyetujui didirikannya bank petani, karena mereka lebih cenderung untuk membuat unit khusus di bawah bank.
-          Bank pertanian” di paragraf kedua kalimat pertama merupakan pengulangan bentuk lain dari “bank petani”di paragraph pertama kalimat kedua.
Pada paragraf kedua kalimat kedua terdapat piranti simpulan. Hal itu dapat dilihat dari kalimat “Jadi tidak membuat bank atau lembaga tersendiri, namun mengoptimalkan bank-bank atau lembaga yang sudah ada” merupakan simpulan dari kalimat petama “Bank pertanian sulit, lebih menguntungkan bila melalui unit-unit khusus”.
Kalimat kedua tersebut juga terdapat piranti pertentangan yang ditandai dengan kata “namun”.
Paragraf kedua juga sudah kohesi dan koherensi.
-          Kata “ia” di paragraf ketiga merupakan referensi anafora yang mengacu pada “Kiagus Ahmad Badaruddin” di paragraf  kedua kalimat kedua.
Kata “katanya” di kalimat kedua juga merupakan referensi anafora. Enklitik –nya mengacu pada “Kiagus Ahmad Badaruddin” di paragraf  kedua kalimat kedua.
Paragraf ketiga juga kohesi dan koherensi.
-          Kata “ia” dan “katanya” di paragraf keempat juga merupakan anafora yang mengacu pada “Kiagus Ahmad Badaruddin” di paragraf  kedua kalimat kedua.
-          Frasa “senada dengan Kementerian Keuangan” merupakan piranti keserasian yang menyatakan mendukung terhadap pernyataan menteri keungan.
Kata “ia” di paragraf kelima kalimat kedua merupakan referensi anafora yang mengacu pada “Zainal Abidin” di paragraf keima kalimat pertama.
Kata “katanya” di paragraf kelima kalimat kedua merupakan referensi anafora. Enklitik –nya mengacu pada pada “Zainal Abidin” di paragraf keima kalimat pertama.
-          Kata “DPR” di paragraf keenam merupakan ulangan utuh dari kata “DPR” di paragraf keenam kalimat pertama.
Kata “katanya” di kalimat kedua dan “ia” di kalimat ketiga merupakan referensi anafora yang mengacu pada “Herman Khaeron” di kalimat pertama.
Kata “bank petani” di kalimat ketiga merupakan ulangan utuh dari “bank petani” di kalimat kedua.
Paragraf keenam ini juga kohesi dan koherensi.
-          Kata “RUU” di paragraf ketujuh kalimat kedua merupakan ulangan utuh dari “RUU” paragraf ketujuh kalimat pertama.
Kata “hal ini” di kalimat ketiga merupakan piranti sebab akibat. Kata “hal ini” tersebut merupakan penjelasan sebab dari kalimat pertama dan kedua.
Paragraf ketujuh juga kohesi dan koherensi.

            Berdasarkan analisis di atas, berita yang berjudul “Pembentukan Bank Petani belum disetujui” ini merupakan berita yang kohesi dan koherensi.
 

2 komentar:

  1. Sports Betting - Mapyro
    Bet the moneyline from 벳 인포 1:25 대딸 야동 PM to 11:00 bet analysis PM. See more. MapYO Sportsbook features live odds, live streaming, 출장마사지 and detailed information. septcasino

    BalasHapus
  2. Las Vegas' Wynn Casino - JTM Hub
    Casino. Wynn is a $4 billion resort herzamanindir.com/ with four hotel 출장안마 towers with poormansguidetocasinogambling.com 5,750 rooms and suites. Each of the hotel towers includes a 20,000 septcasino square foot casino and a deccasino

    BalasHapus